CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA, Hasrat-Bispak11 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati saya telah berasa cukup tambah enak, saya masih ingin bermalas-malasan, dan biarkan badanku yang telanjang bundar dan terselinap dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku dan wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terpikir momen pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai kembali pada kelasku, dan yang amat membuatku berbahagia yakni SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku biar lekas istirahat serta tidur lantaran dia ketahui saya kelelahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kepayahan lantaran belajar sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali sejak mulai tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang tidak tahu bakal memberi warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan di saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku tetap belum sembuh betul sesudah tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya telah istirahat semalam tiada problem, juga saya telah tidur lebih cepat sesudah terima SMS Andy seputar jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku untuk ambil bra dan celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menetapkan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar resah, mengandaikan rekan temanku di sekolah tahu jika saya tidak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA

Adakalanya saya meratap, waktu terasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Sampai saat ini saya baru merasai kalaupun otot perutku  sedikit kejang, seperti habis kerjakan sit up berkali dapat saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengerti satu soal yang aneh, tidak tahu mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… waktu pagi pagi sudah kacau-balau gini…", saya menggerundel serta memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Seusai saya gantungkan seluruhnya lembar baju yang bisa kukenakan dan handukku, saya mengamankan pintu walau saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh bila saya mesti mandi tiada mengamankan pintu kamar mandi, serta saya tak ingin kalaupun saya jadi biasa begitu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus berikan kesegaran. Seusai usai, saya lekas keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman buat Andy… jika kedepannya Andy tahu kamu sudah tidak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berbicara di bayang-bayang diriku dalam cermin, dan sekarang hatiku jadi sendu.

Saya mulai menggunakan busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya periksa beberapa buku yang berada pada tas sekolahku, meyakinkan tiada yang ketinggal dan tidak lupa saya masukkan handphoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap untuk membereskan tampilanku di muka meja dandanku, saat tau-tau saya dengar mobile-phoneku keluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, dan lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya ingin ini hari kamu telah lebih sehat serta gak penat.'

Sewaktu saya memandang nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat serta sudah tidak lelah. Saya suka sekali karena saya terasa Andy mulai berani berikan perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai tampak rapi dan elok megar, lalu saya memberi sedikit bedak di parasku.

Ini hari saya pengin nampak lebih elok serta menarik di depan Andy, serta saya memulaskan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sekalian menyaksikani diriku di cermin menegaskan tidak ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih pada Sulikah. Kemudian saya mengamankan pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di samping rack sepatu, dan saya pakai kaus kaki serta sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan terpukau.

"Terimakasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku semacam ini, meski jika menyaksikan Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya impianku itu tidak bisa diwujudkan sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari kebanyakan, sebab tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin sebagai nampak tidak menarik buat Andy. Dengan cara cepat saya selesaikan sarapanku, serta selesai membasuh tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Di situ saya memandang pak Berbudiin tengah mengelapi mobilku. Di saat saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku sekejap hentikan kerjaannya, dan dia menatapku seperti anyar pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sekalian terus menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijaksanain, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya bercakap di pak Berbudiin sekalian menunjuk lap masih ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma membawa lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia kerjakan itu sembari terus menatapku. Saat saya lihat seputar, saya memandang Wawan serta Suwito pun berlaku sama, mereka lagi mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tidak simak cewek cakep ya?!", saya berniat mendamprat dengan nada yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan paras kaget jatuhkan sapunya. Pak Bijakin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha terus menempatkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka sewaktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA

"Eh eh… kalian pengen apa? Tidak! Tidak ingin!!", memahami apa yang bakal dijalankan oleh pak Bijakin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka,  agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk membikin mereka lebih kecewa.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tak mau! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berencana mengerling ke mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengayalkan apa yang hendak terjadi bila waktu ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab diminta layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Selesai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pun serta kembali menambahkan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, sedang Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta sewaktu saya lihat mereka bertiga pura pura gak tahu kalaupun mereka mesti memberikan pintu garasi namun juga pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai semua terkaget dan seluruhnya alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya sudah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sembari membuka pintu garasi dan selanjutnya pula pintu gerbang, sedang Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meskipun saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga tentu akan membalasnya sakit hati padaku, entahlah lewat cara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Tetapi saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tiada siapa siapa dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bakal mereka kerjakan padaku selesai seluruh yang kulakukan ini, bila kelak saya nyata-nyata harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya menciut seram memikirkan perbudakan semacam apa yang mesti kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka seluruh, saya selekasnya meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengin memikir apa yang hendak terjadi dengan diriku kelak, karena di pikiranku sekarang cuma ada satu perihal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan special cuma buat Andy. Saya ingin Andy betul-betul terpikat padaku.

II. Impian Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi waktu saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat di saat saya memandang Andy anyar turun dari mobilnya. Serta saat saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, dan saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA

Saya gak pengin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, jadi saya selekasnya meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kayaknya langsung mengetahui jika ini merupakan adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia tungguku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta menutup pintu, serta kami berdua sempat sama sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok,  sudah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku makin terlena di saat saya memandang paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy masih juga menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy selalu menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya puas kamu tidak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berujar dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap bila kelanjutan kalimat Andy barusan itu yakni penghormatan dari Andy bila saya dilihat elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kata-kata Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah meyakini sekali bila Andy sukai padaku, dilihat dari sikapnya yang terus salah tingkah semacam ini dan kata-kata Andy barusan tunjukkan bila Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan suara lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengacauk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pun kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta waktu dia membawa parasnya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau barangkali ke-2 nya. Saya tidak percaya, tetapi saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan saat pagi ini hari saya mendapatkan impian yang cantik. Serta saya sangat berbahagia di saat Andy lagi mengambil langkah di sampingku, kendati Andy yang terkadang menengok serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sama dengan tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari banyak pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta puas, walau sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Serta saat ini kami berdua saling diam sekalian terus ambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya minta pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi sewaktu saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari lagi mengambil langkah buat duduk di samping Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya jelas dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada insiden spesial, kecuali Jenny yang repot menarik serta menghinaku perihal Andy, pula Sherly yang turut jadi parah situasi pada waktu kami bergabung di kantin saat jam istirahat pertama serta, serta pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan bila umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuman dapat menghindari atau tersenyum malu, biarpun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini udah keluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly semacam ini, tetapi saya menurut saja di saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama