CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA PENARI JALANAN TUBUH SEXY PART2

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA PENARI JALANAN TUBUH SEXY PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA PENARI JALANAN TUBUH SEXY PART2, Hasrat-Bispak11 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main , masuk-masuk ke dalam mulut saya, membawa bergelut lidah saya. Berbeda sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang sukai berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, tetapi saya berasa tidak ingin menantang, gak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya tertekan kepalanya. Duh, yang saya melakukan ini salah gak ya? Iya, saya mulai sadar saya sedang jual tubuh saya… itu sesungguhnya salah, tetapi kok… mengapa saya jadi tidak perduli? Mengapa saya jadi jadi bernafsu mengandaikan bagaimana nampaknya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya disantap, dan tubuh saya dihimpit tubuh laki laki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, dan cairan di mulut saya. Dan saya jadi tambah terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.


"Uaahhh…" keluh saya saat Juragan pada akhirnya menarik bibirnya.


Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya serta bibir Juragan.


"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"


Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.


"Bagaimana Denok, kamu sukai di cium seperti barusan? Nikmat kan?"


"Ahn…" desah saya lantaran kesenangan pentil saya dimain-mainkan, menyebabkan pembicaraan saya telah tidak terselesaikan,


"Iya Juragan… saya senang di cium seperti tadi…"


"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Tukasnya, "Saya membuat kamu jadi nikmat di sini ya?"


Juragan mengungkap kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!


"Coba kalaupun begini…"


"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… tidak boleh!!"


Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel serta dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi sesuai itu?


"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA PENARI JALANAN TUBUH SEXY PART2

Saya belum sempat disentuh orang pada bagian situ. Sumpah, saya gak tahu ada apakah sebenarnya. Rasanya ada suatu yang pengen keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan terus memain-mainkan itil saya tiada ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya  ke… belahan memek saya!


"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… tak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang ingin keluar Juragan… aduh…"


Betul-betul, saya terasa seperti akan pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan lagi main di kemaluan saya, dan tidak tahu mengapa, saya malahan ngangkat-ngangkat selangkangan saya!


"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"


Bobol-lah pertahanan saya selanjutnya, dan kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya berasa seperti baru saja pipis di dipan Juragan. (Terakhir saya ketahui itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya nikmat dan sangat nikmat, sampai ada yang keluar tubuh saya selepas itil dan memek saya dimain-mainkan Juragan? Hingga sampai saya angkat pinggul saya?


"Haahh… haduhh…" Saya terengah, sesudah ngecrit, tubuh saya seperti habis terkena strum atau kesambar petir. Duh, gila tenan. Hingga sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sekalian omong, "Nach, itu buat awalannya, Denok…"


Serta tidak diduga saja, Juragan telah membuka celana, serta melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!


"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Betul-betul saya belum mengetahui banyak berkaitan tubuh lelaki dan wanita.


"Ini namanya kontol, Denok," Juragan memaparkan, "Kontol ini pengin masuk ke memekmu…"


Saya melotot memandang anunya Juragan yang besar dan berurat itu. "Tapi… tetapi gak bakalan muat, Juragan!"


"Tidak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali bila kamu ingin kumasuki."


Kesempatan ini Juragan tidak tunggu jawaban saya. Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menekan tubuh saya di bawahnya. Serta anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya hingga njerit!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"


Juragan mendengus serta menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"


Perawan? Aduh biyung… saya digagahi Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya berasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya sudah tidak perawan kembali!


"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan menanyakan tanpa menanti jawaban, menerobos makin dalam ke anu saya. Saya sekedar dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya hingga sampai keluar semua… Beliau gapai belakang kepala saya, suruh saya lihat. Di kontolnya terlihat bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sembari mencium, anunya ia tambahkan kembali ke memek saya.


Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Seterusnya Juragan terus nggenjot saya, masuk keluar, masuk-keluar, makin lama lebih kuat. Tubuh saya digempar-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, digoyangkan pergerakan Juragan. Saya hingga tidak dapat bicara, sekedar dapat ndesah serta njerit tidak karuan. Saya usaha mohon Juragan gak boleh kencang-kencang, namun beliau tak dengarkan. Tapi…kok saya terasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, dan saya baru mengetahui ngentot itu… enak… udah gitu… saya… dibayarkan? Mengapa tidak sejak dulu saja, ya?Tersirat ingatan begitu dalam kepala saya. Tetapi saya lewatkan. Saya luluh karena serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau tiduran dan meminta saya tegak, saya nurut. Dan tubuh saya gerak sendiri, turun naik sekalian masih tersodok kontolnya.


"Aah! Aiih!! Hiih!"


Duh, saya sudah tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau semacam apa nampaknya saya. Muka saya nyata nampak asusila sekali. Dada saya gonjang-ganjing. Juragan nampak suka.


"Hah… uh… Mari selalu Denok… saya suka ndengar suaramu jika dientot… mbikin jadi hasrat. Kamu suka juga, kan?" Juragan usaha ngajak bercakap. Saya njawab dengan lenguhan serta omongan gak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

"Denokh… uh… kelak bila telah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di celah napasnya yang mengincar.


"Hingga?" Saya kebingungan apa tujuannya.


"Kelak pun kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.


"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin dalam kamu jika kamu udah… hingga, ya?"


"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya tidak mengerti apa tujuannya Juragan, dan gak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, bila kepala saya banyak hati nikmat sebab dientot Juragan. Namun gak lama lalu saya berasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, waktu seperti itil dan memek saya dimain-mainkan barusan. Apakah sudah waktunya?


Saya gak dapat kontrol tubuh saya. Saya tambah senang nggoyang pinggul, merasai kontol Juragan dalam anu saya.


"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Serta menjeritlah saya.


Juragan dengar saya njerit, serta langsung memegang tangan saya sekalian angkat pinggulnya hingga burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.


"Khn! Ghooh!"


Mata saya melotot, mulut saya nganga, kemungkinan lidah saya menjulur keluar, saya telah tak perduli semesum apa cakepg saya saat saya menjerit kenikmatan itu. Saya rasakan ada yang keluar di kemaluan saya. Basah serta hangat. Dari anunya Juragan. Untuk pertama kali ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.


"Hiyahh…" erang saya.


Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya bertopang ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sekalian memekik. Dan pada akhirnya tumbanglah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang tertekan jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya muncul keras. Beberapa lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. Ia selanjutnya geser saya dan bangun, lalu menggunakan kembali busananya. Sekalian memakai pakaian, ia bicara ke saya.


"Hehehe. Cukup juga dapat ndapat perawan siang-siang begini… Jika kamu pengen, Denok, mencari uang itu tidak sulit…"

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA PENARI JALANAN TUBUH SEXY PART2

Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak gak karuan di dipan Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 


"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan untuk bayar sewa kamu 3 bulan?"


Saya tiduran rada lama hingga kemudian kebolehan saya kembali. Terburu-buru saya gunakan kembali kemben serta kain saya. Haduh, gantengg saya sudah pasti nggak karuan. Bedak saya hingga sampai luntur serta melekat di seprai tempat tidur Juragan. Juragan lagi duduk perhatikan saya yang kalang kabut gunakan busana. Beliau diam saja. Saya pamitan dan cepat-cepat turun. Di bawah, di muka toko tambah ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, tetapi saya gak berani hadapi mereka, apa lagi sesuai berantakan berikut ini. Saya hingga 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke kontrak. Ee, nyatanya ibu pemilik sewa kembali nongkrong di muka.


"Siang-siang kok telah balik, Denok? Lah, kok amburadul begitu? Habis ngapain kamu?"


Seluruh pertanyaannya saya hiraukan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya segera mabur ke kamar. Saya segera membuka busana dan sanggul, masuk kamar mandi, dan mandi…ngguyur sekujur badan, basuh muka. Masih tidak yakin apa yang baru saja saya laksanakan secara Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang sewaan 3 bulan. Apa saya sendu atau malu? Apa saya harusnya berduka atau malu? Gak tahulah… Tetapi yang terjadi justru tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, mainkan itil saya seperti yang tengah dilakukan Juragan tadi…


Saya sang Denok, penari jalanan. Ini kejadian kehidupan saya. Setelah hari itu, ada yang berganti di kehidupan saya. Saya selalu cari penghidupan dengan menari untuk beberapa orang di Pasar. Namun ada yang lain…sekarang, sewaktu-waktu saya butuh uang, saya gak kembali malas-segan tawarkan tubuh saya ke lelaki. Saya ketahui ini tidak betul, dan semestinya saya stop, namun bujukan duwit sangat kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, seluruhnya orang di Pasar mengenal saya. Siapakah yang tidak mengenal sang Denok yang berkemben merah, berbedak dan bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Dan saat ini saya juga dikenal selaku Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya baik. Udah malam, dan saya baru-baru ini menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah orang, saya berikan senyuman manis serta saya bisikkan harga saya kalaupun ia pengen.


"Benar nih, begitu?" kata sang supir yang punyai tubuh kerempeng, mempunyai rambut cepak, serta mulutnya berbau minuman.


"Hehehe," tuturnya sembari menyentuh kemben saya.


"Ingin donk nyobain," ia remas tetek saya.


Dari seluruh orang yang berada pada sana, cuman ia serta seorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong dalam pasar, yang tidak laku-laku dikontrak karena terletak sangat ke dalam.  Saya membuka antara lainnya dan saya hidupkan lampunya, dan 2 orang supir itu juga saya layani dari sana. Saya digilir mereka berdua dari sana. Mereka memohon saya layani mereka sekalian. Jadilah saya diapit mereka berdua… seseorang ngentoti memek saya, dan yang satunya saya kasih pantat saya.


"Aduh, Neng, bokongnya sempit sangat, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Anyar kali pertama?"


"Ah, tidak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.


Temannya main-main menanya, sudah sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya berpikir kemungkinan dua puluh atau lebih.  Saya gak ngitung. Saya gak peduli… yang saya berpikir cuman kerja seperti berikut lebih mudah dapat duit. Saya pula tidak berasa sendirian kembali.


"Uohhh… buang di dalam bisa nggak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.


Saya ngangguk. Ia muncrat di memek saya. Saya tahu itu sesungguhnya bahaya, namun rasanya lebih enak… anget serta lebih senang saja rasanya. Dan selanjutnya, saya mendapat uang. Sebulan-dua bulan sehabis Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi semakin eksper selaku lonte. Telah banyak orang di Pasar yang rasakan tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan lain-lain. Dan saya jadi semakin dekat sama mereka semua. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya seperti nyimpan semua rahasia mereka. Hihihi…  siapakah yang kontolnya sangat besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, kadang saya hingga sampai tahu masalah rumah tangga mereka. Saya ketahui beberapa orang yang setiap harinya terlihat galak atau rajin ke arah tempat beribadah, namun jika sudah pingin, mereka cari saya juga.  Saya  berulang-kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba beberapa hal anyar. Semisalnya ngemut serta nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol. Pula jika lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu kali pertama coba itu, saya jejeritan. Sakit! Memohon ampun sakitnya. Tetapi lambat-laun kebiasa juga.  Saya pula jadi tambah mengenal dengan Juragan. Wanita yang berada di poto bersama Juragan itu betul istrinya, namun udah mati. Wafat waktu melahirkan anak sulung, anaknya pun tidak selamat. Juragan sekian lama ini kesepian, dan hidupnya cuman mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, rupanya beliau sendirian pun seperti saya. Saya pula jadi tahu kalau dahulu, saat muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah tertarik orang penari juga.  Hanya kala itu Juragan masih belum mempunyai apapun, ditambah lagi penari itu pula simpanan seseorang camat. Juragan hanya dapat tonton dan memuji dari jarak jauh tiap-tiap kali sang penari itu mentas.


Kata Juragan, saya serupa penari itu. Barangkali sebab itu  Juragan terus meminta saya gunakan kemeja serta dandanan penari komplet setiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut juga puas kalaupun dapat membikin Juragan suka. Kian hari saya tambah terlarut di kehidupan menjadi penari yang berjualan tubuh. Lantaran uang, harga diri saya lupakan, dan saya menjadi bahan pemuasan hasrat lelaki. Tiap-tiap kali ada orang menggencet saya, menggauli saya, masuk tubuh saya… sebetulnya saya ingat jalan ini tak betul, namun tubuh saya selalu meminta lebih.  Saya jadi tidak tahu kembali apa saya masih mengerjakannya cuma karena duwit. Semakin lama saya semakin krusial. Layani dua-tiga orang sekalian.

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA PENARI JALANAN TUBUH SEXY PART2

Sudah tidak terhitung orang yang buang benih dalam kandung saya. Saya juga kian berani. Pada akhirnya saya gak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang telah merasai tubuh saya, dan saya lantas hamil… Lumrah, jika ingat telah demikian banyak orang-orang yang dapat menghamili saya. Tetapi saya terus melacur walau perut saya menjadi membesar. Dan saya  lagi ada ke Juragan. Kali terakhir saya tidur dengan Juragan, perut saya telah mulai mencolok, dan beliau tampak cukup risau dengan saya.


"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat kondisi kamu," kata Juragan sembari perlahan-lahan melecut saya.


"Nggak apapun Juragan…" kata saya.


Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tak senyuman buat beliau waktu kali pertama beliau setubuhi saya. Tetapi saat ini, pada semuanya konsumen saya, saya sekedar dapat senyuman untuk Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pun gak tahu. Barangkali karena sehabis Simbok wafat, Juragan-lah yang dekat dengan saya? Yang pasti saya benar-benar nikmati saat bersama Juragan. Terhitung saat ini, waktu beliau lagi senggama dengan saya, sekalian cakepgnya risau. Rasanya saya ingin buat beliau gak panik. Bukanlah sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia tiap-tiap kali tubuh Juragan bergabung dengan tubuh saya.


Nyaris 1 tahun sehabis saya serta Simbok tinggalkan rumah buat menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi insiden yang ngubah hidup saya. Saya telah 6 bulan hamil, namun masih keliling menari… Saya seharusnya stop. Tetapi saya mbandel. Saya semaput di jalan. Yang pasti ada yang lihat dan menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Serta dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sekalian pegangi tangan saya, ada Juragan.


"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan waktu menyaksikan saya siuman.


Juragan menangis. Saya tidak dapat apapun karena masih lemas. Seterusnya Juragan kasih tahu saya, beliau serta anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Dan jika saya keguguran.


"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Tetapi anakmu…" Juragan katakan itu semuanya sekalian nangis.


"Denok, maaf… maafkan saya. Kalaupun tidak dikarenakan yang pertamanya itu, kamu tidak perlu hingga sampai seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu hingga jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"




TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama