CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA , Hasrat-Bispak11 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas perkara Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali lagi ke sana. Namun ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Karena telah dicoret, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya karena sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tidak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara lunglai serta jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Misal ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastinya arah, dan hujan terus turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, dan terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA 


Sebentar Sani termangu. Lantas ia memastikan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Saat malam…


"Penonton. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan lagi membuka set baru sewaktu beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diperankan JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan perkara ini dan bukan libatkan JP. JP sendiri ditemui sudah distop secara tak hormat lantaran dapat dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam lagi menyiarkan perihal-perihal yang menusuk Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Semua lagi ada dalam satu warung kecil di wilayah jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" heboh orang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen tonton tidak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar saru memandang kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film dahsyat gak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani maka Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menentang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa poto Sani saat sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil ketika penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto asal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Misal Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya justru tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Aku pengen tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi kalau gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi gua lebih dulu yang pakai ia. Saya kagak pengin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan seluruh yang berada di atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Biasanya minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga tidak gunakan pakaian ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu pakai kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terlintas insiden-kejadian sama sewaktu masih menyusup, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember serta gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Tuturnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini ujarnya kamu pengen cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita menerangkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA 


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Betul ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja ingin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tidak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mencapai kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tiada disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, tapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Biarpun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya masih tetap lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa gak mempunyai harga diri kembali sehabis dibuat malu di mata masyarakat, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri di saat mabok. Karenanya ia juga gak berpikiran beberapa macam sewaktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak akan terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama hal yang didakwakan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini area yang layak buatnya, di mana seluruh orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak susah-susah membawa berbicara atau bergaul sang bapak, dia lekas melepaskan baju laki laki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja buat Ryoko tidak lenyap. Sehabis membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius untung memperoleh service kelas atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia tidak berpikiran memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar pendapat, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka lalu ganti status jadi misionaris, dan sang bapak memecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan digunakan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pun, meskipun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seseorang pada mereka yang kayaknya pimpinan segerombolan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen setia awal mulanya, serta dia memang gak ingin kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA 


Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, dan perih saat dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu betul-betul tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau kepunyaannya ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha seharusnya untuk mengesankan lelaki yang sudah bayar badannya untuk memberinya servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… semisal Sani tahu kalaupun banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan cantiknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab mesti biarkan unggulannya jadikan gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar serta memandang Sani terlentang semaput gak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menempuh kedudukan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, juga kenggunannya semakin terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir gak bermake-up justru membutanya jadi sangatlah anggun, dan mengakibatkan banyak lelaki yang inginkan servis dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakannya bikin konsumen setianya demikian menggemari dianya. Serta demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumen setianya tidak akan mengenal bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting untuk bikin banyak tamunya berasa bagaikan lelaki top.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meski sebenarnya apabila bukan lantaran obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 hingga 5 menit jadi banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang dicapai Sani mulai bikin seseorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani hadir dirinya-lah diva di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya gak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung bagaikan anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sebetulnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, sebab dia sendiri udah sekian kali merasakan kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud saat tanpa jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama