CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak11 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia lagi tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat goyah maka dia tidak dapat menantang sewaktu digeret ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh kembali dengan area penyelidikan. Dia beberapa kali sudah harus duduk di dalam ruang semacam itu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Akan tetapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum kenal siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia lantas mengaku jika dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang kebanyakan tidak sabaran dan berani menentang saat ini memutuskan mengkaji.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengen, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia sebagai jasa uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini dahsyat, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang  lebih kuat dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku akan kerap ada pada umumnya, memohon bagian darimu… serta kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya jadi tambah beberapa dari tempat lainnya, meski sebetulnya tanpa kontribusimu juga ia sudah tentu bakal jadi unggulan di sana… Sebarkan kabar, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya bertekad buat bertanya… "Mengapa kau ingin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin memusnahkan dianya sendiri, sampai kalau waktunya telah tiba… dia akan tunduk seluruhnya di diriku… Tapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira memandang kalaupun Margo menjadi pucat selesai terima telephone itu… serta Mira tidak pernah lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menepis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, tetapi hatinya sedikit senang sebab dia dapat memengaruhi Margo untuk merusak Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Perbincangan barusan membikin Margo sangatlah takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah berikan badannya kepadamu sebagai bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, cabuli mati-matian, namun janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut serta menganiaya Sani untuk mengeluarkan marahnya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank hebat serta celana pendek, gak sangat melihat Mira yang tiba dekatinya. Dia merasa wanita itu sesuai sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tidak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri gak memiliki kawan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam pertemanan. Yang dia pengin melakukan cuman buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara maksimum.

"Sani… saya pengin mohon bantuan sesaat, saya pengen mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira meringkus lengannya serta menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau mengikut cara Mira mengarah gang yang ia paham sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menjual diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap lantaran silau. Dan sewaktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira selanjutnya ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat mengintai muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Awal mulanya Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kesempatan, Sani selekasnya memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan tipe perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak bertanding bagaikan orang polwan. Dia saat ini cuman bertanding menurut perasaan survival… dan ini cukup mencengangkan Margo, yang berharap kalaupun pelacur yang paling jadi perhatian ini punya keterampilan berlaga yang dapat membuat si perwira kagum. Tapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak kalaupun Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai kelihatan kembali lagi ke model bertandingnya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda pada seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang cedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan paras Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, serta Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang serta mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang berani menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah membatasi sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat memberikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tetapi sekarang dia mesti pikirkan dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Dan terpenting lubang elok yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapatkan kesenangan mirip, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain pilih untuk tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membuat selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpasang bebas di depan lelaki bajingan yang terus memberlakukan beberapa buruh sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya semakin kuat saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan meminta ampun Sani betul-betul tidak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena babatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuman dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga tuntas waktu ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuman dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memang kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meskipun cuman adakalanya.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." tuturnya sekalian bangun, menarik samping kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tukasnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget karena paparan matahari membikin Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah saat badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tetapi dia tidak lagi dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tiada sanggup melaksanakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang tengah melakukan Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya tengah membabat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo melihat menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri didepan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan air muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang gak lama pula mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi figure yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Tempat telah ditangkap, seluruhnya teror telah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengusikk serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit serta merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan semua cedera. Mereka serta beberapa dokter mengupayakan dengan seisi tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan melihat refleksi dianya di cermin, dia terpesona. Tiada satu cacat juga yang tidak dibetulkan, sampai beberapa bekas cidera di badannya baru nampak jika jadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta berbicara,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda boleh pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani mengonsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta entahlah kenapa dia berasa sangatlah letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah menjadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil begitu memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN JELITA DIPERKOSA PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak konsumen saat ini jadi punyanya, hingga ia kian bagus dalam berkuasa dibalik monitor kendati ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, lantaran seluruhnya kartu ada pada tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Benar-benar itu hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menjalankan waktu hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama