CERITA DEWASA MAHASISWA MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA

CERITA DEWASA MAHASISWA MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA


CERITA DEWASA MAHASISWA MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA, Hasrat-Bispak11 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah orang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor jadi seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak ingin menjelimet dengan yang bernama kekasihan, akan tetapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh merayu, selanjutnya tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang cukup menyenangkan buatku yakni sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang pas tuturnya, Awal mula dia mengajarkan di kelasku, dia tidak menarik perhatianku lantaran badannya yang selalu ditutupi cadar serta gamis panjangnya, tapi semakin ke sini saya punya fantasi spesifik ialah dapat cicipin badannya.


Saya memikir bagaimana langkahnya ya agar bisa cicipin badan beliau ini, saya mendapat buah pikiran buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sekurang-kurangnya bisa memandang parasnya yang terus tak mau bila dijepret, ini siang saya lalu lancarkan ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya lihat dosen yang kumaksud tengah masturbasi gunakan suatu dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari dengan tujuan buat menggrebek beliau, saat ruangan dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin sejumlah buku di tempat ini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau tampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki gairah besar  ya" jawabku enjoy, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu mesti ikutin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terpajang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku karena begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "udah tak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kepelikan bernafas dan buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan akan emosi lantaran dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya. WAJIB 4D


Sebab kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki dan paha mulusnya


dia tidak memakai legging sewajarnya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, sehabis kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, lihat dia memarahiku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu ialah ponsel punya dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya. WAJIB 4D


saya terasa jika saya punyai suatu gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya masih tetap memacu memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya menyudahi pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung beroleh mobile phonenya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia segera mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberikan kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah karena saya tidak hentikan lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengenali telpon itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya cemas, lantaran kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai senang saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu gairah barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan kemejaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapapun juga jika tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari selesai peristiwa pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" karena saya selalu memakai hijab panjang dibarengi gamis dan rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari selesai saya merasakan petaka pemerkosaan yang tengah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang rada malam sekitaran jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Lantaran telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen tidak bekerja kembali, karenanya saya memastikan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu seputar 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya hadir sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhi dengan laki laki, serta cuma sedikit ada wanita, akan tetapi lantaran saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tidak mendapatkan bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama