CARA AWAL UNTUK MENDAPATKAN MEMEK PEMBANTU MUDA, Hasrat-Bispak11 Malam itu saya bermalam di dalam rumah Mbak Kristin, karena amat ngantuknya saya tertidur di atas sofa. Kira-kira jam 4 pagi saya terjaga, saya masihlah dalam situasi telanjang bundar namun tertutup selimut, namun Mbak Kristin tidak berada pada sofa ah kemungkinan, ia berpindah ke kamarnya dan tidur bersama anaknya.
Begitu Enaknya Memek Perawan Yang Kuperoleh Dari Pembantu Muda
Saya berdiri serta cari celanaku lantaran kondisi gelap saya hidupkan lampu. Saat lampu berpijar ada suara seseorang wanita menjerit, rupanya seseorang wanita masih remaja umurnya lebih kurang 15 tahun, ia terkejut karena kemungkinan melihatku telanjang bundar, saya tutup mulutku dengan jariku, tujuannya memerintahnya diam.
Kudekati ia, kujelaskan jika saya temannya Mbak Kristin, tadi malam saya bermalam di sini, diapun menyadari dan menginformasikanku jika ia spontan terkejut karena tidak pernah menyaksikan pria dewasa telanjang, ujarnya ia yakni pembantunya Mbak Kristin, namanya Ulfa. Ulfa tidak sekolah sehabis sejak lulus SMP, ia turut Mbak Kristin anyar kira-kira tiga bulan. Saya Bertanya ia mengapa terkejut lihat saya telanjang memang belumlah sempat mempunyai kekasih. Diakuinya sudah mempunyai doi namun belum sempat memandangnya telanjang.
Kutanya kembali, terus bila pujaan hatian ngapain, jawabannya jujur tuturnya pernah kecupan dan disentuh-raba susunya oleh doinya, tetapi tidak pernah sampai telanjang bundar. Ah mempunyai arti masih perawan? Ia mengacaukkan kepala dengan malu. Kuperhatikan matanya sedikit melirik mengarah kontolku namun tetap malu. Saya berpura-pura tidak mengerti serta cuek saja dan menyengaja tak lekas memakai celanaku. Saya masih telanjang bundar serta memohon untuk ambil celanaku, saya duduk di kamar makan yang cuman berbatas suatu bifet dari area tamu.
Ia membawa bajuku dan perlahan-lahan saya mengambil celana dalamku saya berencana memanfaatkannya di muka Ulfa. Ia melintasiku ketujuan dapur sekalian melirik menuju kontolku kembali. Ia tidak lihat di depannya ada pakaian serta celanaku, ia terganjal gesperku dan tertanting pengin jatuh, aku terus tangkap tangannya, serta menarik badannya sampai saya sendiri nyaris turut jatuh. Dengan keadaan itu gak berniat kami sedikit berangkulan, mukanya dan mukaku dekat sekali, saya ingin menciumnya tetapi tetap takut.
Kulepaskan perlahan badannya ia sempurnakan berdirinya saya , namun tidak menyengaja tangannya sentuh kontolku, ia meminta maaf, saya tersenyum serta malahan memerintahnya sentuh kembali, ia tersipu malu, saya ambil tangannya serta kuarahkan ke kontolku, ayolah Ulfa, tak papi, tak mesti malu, ujarnya kamu belum sempat tonton kontol kan? Saat ini kamu bisa pegang sepuasnya, ia malu dan tutup matanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya dengan malu menggenggam kontolku.
Aku juga berasa nikmat disentuh oleh tangan seseorang ABG, kuarahkan tangannya mundur-maju mengurut kontolku, kuajari ia teknik mengocak kontolku. Ia setelah itu selalu mengurut-urut kontolku perlahan-lahan namun malu untuk memandangnya, namun biarkanlah yang perlu saya merasai enaknya diurut sama tangan yang lembut, walaupun pembantu namun ia cukup elok, kemungkinan bila ia anak orang kaya dan terpelihara rajin ke salon, parasnya gak kalah elok dibandingkan asmirandah. Kulitnya kuning langsat, bersih, dadanya besar untuk ukuran anak remaja, bokongnya pula seksi dan montok.
Kusaksikan ia kayaknya nikmati untuk selalu mengurut-urut penisku, saat ini ia mulai tak malu memandang kontolku, tangan kiri yang pada awalnya buat tutup matanya, sekarang kutarik ke leherku. Maka dari itu kamipun kian bersisihan, kutarik pinggulnya kudekatkan badannya ke badanku, dadanya sentuh dadaku, jantungnya berdebar-debar, ia kelihatannya rada takut. Kubisikkan ke telinganya, ke kamarmu yok, tidak sedap jika di tempat ini entar Mbak Kristin bangun, entar saya ajarin yang lebih sedap. Tanpa ada banyak protes, ia jalan tuju kamarnya saya ikutinya dari belakang, kuperhatikan pantatnya yang demikian sintal, pahanya yang demikian mulus kelihatan nampak sebab ia memakai pakaian tidur terusan serta panjang roknya di atas lutut. Berwarna transaparan serta tipis maka dari itu tali BHnya serta celana dalamnya samar-samar nampak.
Sesampainya di kamarnya kututup pintu serta saya kunci dari dalam. Saya menumpukan badanku di muka pintu kutarik badannya serta kembali kuambil tangannya untuk selalu mengocak-ngocok kontolku, saat ini badannya bertumpu di badanku, sekalian terus mengocak kontolku, tetapi pergerakan mengocaknya masih tetap perlahan serta halus, kemungkinan sebab baru pertama namun saya justru menikmatinya.
Tolong diemut donk kontolku, ia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya serta kududukkan di depanku, kuarahkan kontolku ke mulutnya, kutekan pipinya supaya mulutnya terbuka serta perlahan-lahan kumasukkan kontolku ke mulutnya, ia masih kelihatan geli dan malu, namun sekejap kontolku sempat juga masuk dalam mulutnya walaupun sesaat, tetapi saya tidak ingin memaksakan sebab ini pengalaman pertama buatnya. Kutarik badannya serta kupeluk kuat, selanjutnya perlahan-lahan kucium bibirnya, ia elok walaupun pembantu saya tak geli mencium bibirnya, lantaran menurutku Ulfa elok pula serta saya untung andaikan Ulfa ingin saya entot, masalahnya ia masih perawan.
Kupeluk badannya kuat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke bokongnya, dari belakang kuangkat dasternya, maka saya mendapati lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku serta kuremas-remas bokongnya, tangannya mencegah tanganku, namun saya cuek saja sekalian terus meremas-remas bokongnya, perlahan-lahan kuturunkan celana dalamnya sekalian terus kuremas serta kutarik bokongnya di depan, maka dari itu kontolku saat ini bergesekan dengan memeknya, tangannya stop mengocak kontolku selanjutnya menggenggam pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku supaya tidak mengacaukan kontolku yang tengah menyentuhnya memeknya yang mulai berasa hangat, kuangkat badannya dengan sedikit kugendong, hingga kontolku cocok ada di muka lubang memeknya, kugesek-gesekkan kontolku ke memeknya, kudorong ia sampai samping tempat tidur, dan kurebahkan ia di atas kasur sekaligus saya menindihnya, kugesek-gesekkan lebih cepat kontolku, ia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas sampai terbuka ke-2 potong dadanya, kulepas BHnya, dan kulum-kulum putingnya, Ulfa diam serta terus pejamkan matanya.
Saya tidak mengabaikan peluang itu, takut kelamaan pemanasan malahan kelak Ulfa sadar dan stop layani gairah bejatku, saya segera membuka pahanya lebar-lebar, kusaksikan vaginanya yang imut dilihat cuma seperti daging dengan garis tipis di sisi tengah, tak ada rambut betul-betul, itilnya belum kelihatan keluar, kuarahkan kontolku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan kontribusi tanganku sekalian cari lubang senggamanya, selesai berjumpa kudorong kontolku masuk ke, namun sulit kutarik kembali dan kudorong lambat kembali, sekarang kepala kontolku telah akan masuk ke memek Ulfa, kukeluarkan lambat serta coba kudorong lebih ke kembali, Ulfa memegangku kuat serta mohon kepadaku untuk perlahan-lahan, sakit tukasnya. - Narasi Sex Ngentot -
Kukeluarkan kembali perlahan-lahan dan coba kumasukkan kembali, tetapi benar-benar memeknya kecil dan sempit, tetapi kontolku telah rasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan bokongkan naik selanjutnya turun maka dari itu kontolku udah lumayan lebih ke kembali, kayaknya kontolku sentuh suatu, kemungkinan ini selaput dara, saya bertambah berhati-hati menggoyahkan bokongku, kasihan bila Ulfa kesakitan, setelah itu saya keluarkan kontolku.
Saya mengambil bantal dari sisi Ulfa kuletakkan di bawah bokong Ulfa, dengan status sesuai ini perut dan memek Ulfa terangkut naik, ini akan menolongku masukkan penisku semakin lebih dalam pada dinding memek Ulfa, kembali kuarahkan tangkai penisku ke memek Ulfa, kumasukkan 1/2 dan sentuh kembali selaput dara baru saja belum sukses kutembus, kudorong lebih dalam dengan berhati-hati, badan Ulfa menegang ke-2 tangannya memegang kuat ujung bantal, matanya terpejam seperti membatasi sakit.
Ku kasih tenaga sedikit ditolong dorongan bokongku, dan slep… saya sukses tembus selaput dara Ulfa, dan kontolku rasakan kesan dari kehangatan yang gemilang, saya sukses tembus benteng pertahanan dari dinding vagina Ulfa. ah… serius nikmat, saya lantas mengocak-ngocok kontolku masuk-keluar vagina Ulfa, dinding vagina yang demikian sempit membuat kontolku mendapat kepuasan yang demikian istimewa, kusaksikan Ulfa keluarkan air mata, kemungkinan sebab barusan merasai sakit, namun saat ini ia mulai turut sedikit menggoyahkan bokongnya, oh ia udah nikmati permainanku. Mendadak ohhhh….
Nyatanya memek perawan ini bikin benteng pertahananku tidak terhenti, cuman beberapa waktu ada pada memek Ulfa spermaku mau keluar, secepat-cepatnya kutarik kontolku dan kugesek-gesekkan di paha Ulfa yang mulus, kugesek-gesek lagi dan ohhhh spermaku muncrat juga….
Croootttt….. ohhhhh sangat nikmat, saya suka sekali ini malam, saya udah sukses mengambil keperawanan Ulfa, memek nya sangat nikmat, ahhhh terima kasih Ulfa. saya kembali memakai kemejaku, kusaksikan Ulfa masih termenung tergolek lemas tidak mempunyai daya, perlahan-lahan saya keluar kamar, dan meneruskan tidur kembali di atas sofa, takut mbak Kristin esok pagi terjaga, kalaupun saya masih di kamar Ulfa, wah apa kata dunia?
Kutarik selimutku dan kembali tidur, namun saya mengayalkan begitu enaknya memek perawan, oh terima kasih Ulfa.