Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon, Hasrat-Bispak11 Berasal dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini lumayan awut-awutan masalahnya memanglah saya baru pertamanya kali saya menulis. Ketika itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tak seluruhnya namun ada sejumlah yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju untuk pangkas rambut dan kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Di pertama saya masuk, aku lekas ketujuan ke arah tempat meja reception serta dari sana saya menyampaikan tekad untuk pangkas rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sesaat lantaran lagi repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, namun tidak dilihat ada temanku antara seluruh orang itu.  Barangkali ia belum tiba, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang dan aduhai. Bila bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia kira-kira 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih ragu-ragu karena salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Sesudah beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat pangkas rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya lokasi yang kosong. Aku juga ketujuan yang diputuskan. Beberapa menit lantas orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" ujarnya sembari melihatku melalui cermin dan selalu menggenggam rambutku yang telah cukup panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga dalam tempat pangkas rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada semua badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Sangatlah tidak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sembari terus potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama teman, tetapi mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap punyai bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca kenali tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Sehabis saya tuntas, sekalian berikan panduan ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia punya rambut cukup panjang dan pada bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya lumayan rahasia, dadanya sebesar Stella tapi lantaran bodi badannya yang lumayan pendek hingga payudaranya membuat ngiler seluruh mata laki laki untuk menikmatinya.

Sementara itu Yana, dia terlihat begitu menjaga badannya, dia demikian memikat, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami berjumpa di hari Senin serta di daerah yang udah disetujui. Sehabis makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang saat itu kenakan kaos ketat warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan dan dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semua pemirsa disontakkan oleh satu episode. Stella nampak terkejut, dilihat dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan terkadang meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan untuk naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, memang semuanya ini sangat cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." tukasnya lambat namun nyata.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa kalau saya terasa kamu gak seperti laki laki yang pernah sempat saya tahu. Kamu baik, serta sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin bila sesudah saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya pula suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengen khan kalau kita gak doian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon

"Ok, bila itu ingin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti serius! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan mukanya yang bundar dengan bola mata yang warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, dan ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali pada jalanan.

Beberapa waktu lalu ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status untuk berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah mendesak lengan kiriku. Hilang ingatan, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan selalu mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan perbuatan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan rada lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya udah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan kesusahan di waktu ingin buka ikat pinggangku karena ia cuma memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang sesudah itu saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit demi sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia semakin turun dan turun ke bawah. Seringkali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di bagian biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan ibarat keasyikan yang tidak pernah selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan parasku menyaksikan apa yang dilakukan setiap waktu itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Tidak lama Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Setelah itu bergerak pelan-pelan makin jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap serta kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Pelan-pelan lalu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai sewaktu bibir serta lidahnya sampai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk serta mengilik semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari selingan celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantara jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mencapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar nada gara-gara membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak bisa kembali lihat ke bawah. Badanku kian lama makin meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian gemilang melaksanakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, dan dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti begini terus," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu sudah tidak mau keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya sedang berusaha buat mencegah ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia melepas kuluman buat ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk menghentikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka serta selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap-tiap milimeter ruang dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya sungguh-sungguh dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sekalian selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang menyaksikan pekerjaan kami terlebih beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tapi saya tak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu sungguh-sungguh membiusku maka dari itu saya udah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami kerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk menyaksikan yang lagi diselesaikan Stella pada kemaluanku. Ini kali Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar akan tetapi dia selalu di sikapnya. Kadangkala dia tambahkan semua tangkai kemaluanku di mulutnya serta dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku cukup lirih mengendalikan ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella tambah cepat dan seringkali dia membuka matanya namun masih mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semua spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sekian banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sintal Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia mengatur tempatnya, dia duduk serta membereskan bajunya. Aku juga membereskan bajuku ala-kadarnya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tak kumasukkan pakaianku. Beberapa waktu kemudian, saya main ke kos Stella dan pada ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella datang dari Manado selesai dua minggu dia ada di sana serta dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima sebagai operator di satu diantaranya perusahaan pemasok layanan komunikasi mobile phone. Sementara itu saya selalu jadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya harus tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya serta dia berkata jika semua karyawan yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tidak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah topeng atau sex yakni sebuah tambahan. Ia berkata jika untuk ajak keluar salah satunya karyawati di sana, satu orang harus bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Tiap-tiap malam sesudah mandi pulang dari kerja atau selesai makan malam, kami mengerjakan hubungan seksual. Entahlah sampai kapan seluruhnya bakal usai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang hendak kami lintasi dan udah kami lewati bersama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya semakin terbius oleh kesenangan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama