CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6, Hasrat-Bispak11 "Aaah…", saya menjerit takut saat tau-tau badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya makin gak mempunyai daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijaksanain yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya tidak dapat ke mana-mana kembali.

Kengerian sedikit menyerangku sewaktu saya mengerti badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, ditambah lagi dalam status semacam ini mereka bawa badanku keluar kamarku, lagi keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang amat membuatku was-was yaitu kepala Wawan yang berada pada ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang jelas muka Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, begitu dekat. Sebuah jilatan yang telah dilakukan Wawan mengawali pembantaian kepada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat gara-gara tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, tetapi saya harus melenguh waktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpasang di hadapannya, serta badanku menyebutng top tidak dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan keasyikan yang kualami, pak Bijakin serta Suwito memperbanyak pasienanku. Mereka membuka bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyesap ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima semuanya rangsangan ini, badanku mengulet dan melafalkanng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengerang serta meminta.

Tidak ada jawaban pada mereka atau tanda-tanda mereka pengin dengerin permintaanku. Mereka bertiga selalu menarik ke-2  puting payudaraku, pun bibir serta lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam kepuasan ini, nafsuku telah naik gak karuan, serta rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek antara lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6

Namun benar-benar salahku pula sich, terlihat sakit hati tiga pejantan ini begitu besar seusai saya berkali kali menarik serta memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka benar-benar gak mempedulikan permintaanku dan dengan kejam mereka lagi menyiksaku.

Saya telah tak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak gara-gara enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Lantaran status badanku yang sebagai berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga bersama-sama hentikan tindakan mereka, tapi mereka melepaskan badanku masih tetap melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengerang perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih lantaran nikmat yang menerpaku ini jadi sirna waktu mereka stop demikian saja sesuai ini.

Namun saya cuman diam, saya tidak pengen bercakap apa apa, minta atau lakukan perbuatan apa saja, walau diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan hasrat yang menerpa badanku.

"Non Eliza pengin turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek dan saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menghindari bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, dan ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku sekalipun tidak berfungsi. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih ada pada hadapan muka Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Terus apa tanggung-jawab non tadi udah bikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lalu menyesap puting payudaraku yang berada pada hadapannya sampai saya menggelinjang dan menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diminta tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta saat ini saya jadi berkeberatan dengan dongkol sembari mengendalikan nafsuku pada saat Wawan serta Suwito repot menggempur wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito hentikan gempuran mereka, serta mereka sama sama berpandangan sementara.

Saya sendiri memandang jengkel dari mereka, tetapi saya gak dapat lakukan perbuatan apa saja saat badanku masih melayang-layang seperti berikut dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak ingin tahu, utamanya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah buat kita kita ngaceng berkali kali tiada hasil semenjak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan karena siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya ingin meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, karena saya tidak pengin pada kondisi lemas saat terima telephone Andy malam nanti. Saya ingin nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal atau mengantuk gara-gara kepayahan.

Namun tidak beberapa lama kemudian saya tidak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mengesah rintih kenikmatan waktu ke-2  pergelangan tanganku dicekram oleh pak Bijaksanain serta Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba dan membelai perutku, sedang mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sekasar ini. Semuanya kesan keasyikan yang kurasakan ini sangat luar biasa serta mengacak pikiranku.

Pada akhirnya saya menunjuk nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, dan saya cuma dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telephone Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berkali-kali, pinggangku meliuk serta meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya mesti berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggelinjang bagus melepas pergolakan liar ini, dan sekali ini tiada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku meski saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka tambah memperhebat siksaan mereka padaku. Saya rasakan lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, serta tersebut masih ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap-tiap lanjutan tulang di semuanya badanku lepas waktu saya harus mengartikulasikanng bagus karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, karena itu lututku sudah tidak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijaksanain dan Suwito tidak lepas meski saya menggeliat seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing serta tangan mereka yang satunya seperti tidak suntuk mainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang ketahan sesuai ini, saya terasa tidak memiliki daya sampai sekedar utk melepaskan pergolakan orgasmeku. Namun diam diam saya justru sangat puas diberlakukan semacam ini oleh mereka, serta saya begitu nikmati ketidak mempunyai dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta dan merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi di saat jawaban yang kuterima yakni pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Namun cuman sekejap saja, Wawan telah hentikan pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku bergantung lemas dengan ke-2  tanganku yang masih tetap melingkar di leher pak Bijaksanain dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang terus terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6

Saya memandang Wawan ketujuan pintu yang membataskan sisi dalam serta luar di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu menempatkan kunci itu pada sisi luarnya.

Seterusnya Wawan tutup dan menggembok pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari menyaksikanku dengan senyuman penuh cibiran, seakan mau menuturkan bila sekali ini saya tidak mungkin dapat lolos.

Tau-tau saya terperanjat lantaran saya mengetahui sebuah perihal. Bukan bab saya telah tidak barangkali dapat larikan diri, karena saya telah pahami kalau saya usaha lari ke bawah, kelanjutannnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah dan bakal selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka pilih tempat jemuran pakaian ini untuk tempat sebagai membabat diriku? Di lokasi yang benar-benar terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan dan lenguhanku hingga kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana kalaupun kami sampai kelihatan oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa ada berniat lihat ke rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut kalaupun di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak bakal lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya kalaupun begitu non tidak boleh bernada, ringan kan?", jawab Wawan sekehendak hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari menempatkan muka cemberut, namun tak lama setelahnya badanku menyebutng sewaktu ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijakin serta Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengerang serta menggelinjang, di antara kesenangan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan terus merapat, dan saat ini penglihatanku berganti menjurus di penis Wawan itu telah tegak mengacungkan itu, yang telah siap untuk mengeduk dan menyetubuhi lubang vaginaku.

Saat Wawan udah membungkuk di hadapanku dan ke-2  pahaku yang kurapatkan sejak mulai barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir serta pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan sadis dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mendesah perlahan sewaktu kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya masih tetap pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membuat jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mengesah di saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi dengan remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain serta Suwito, pula kecupan mesra Wawan yang sekarang udah beralih jadi pagutan penuh hasrat di bibirku, semuanya membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Jika kini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini pastinya gak bisa menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba mengendalikan derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang menyebabkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Dalam pada itu saya selalu mengesah terbendung saat lagi bibirku lagi dipagut Wawan semacam ini, dan napasku mulai habis. Saya lebih teraniaya dalam kepuasan ini. Saya gak bisa meronta, badanku rasanya terlampau lemas, tenagaku lesap tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia mengetahui kodeku kalaupun saya telah mulai menanggung derita karena kekurangan napas. Tapi Wawan jadi memperbanyak siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama-sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menarik dan menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya telah tak dapat bernafas kembali karena pergolakan birahi yang menimpa diriku ini ibarat menutup dadaku.

"Oooh…", saya mengeluhkan lega sewaktu selanjutnya Wawan melepas pagutannya sehabis senang mencucup semuanya air ludah dalam mulutku ini.

Napasku terengah gak karuan sehabis barusan saya cukuplah lama kekurangan napas. Saya usaha mengendalikan napasku ini, akan tetapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Dan di saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, dan menyeruput puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati seluruhnya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali meratap saat Wawan dengan semaunya mengambil jemari tangannya yang sejak mulai barusan direndam masukkan ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak mau jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya ingin meminta di Wawan biar dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau malahan masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar buat melindungi harga diriku menjadi nona majikan mereka. Karena itu saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sembari mengharapkan mudah-mudahan Wawan selekasnya merayu lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh perlahan saat merasai suatu yang tebal, hangat dan basah menghimpit bibir vaginaku.

Saya membuka lagi mataku. Rupanya kini Wawan lagi berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih pengin memainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam luapan birahiku ini.

Seterusnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengesah kenikmatan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang menakjubkan menimpa diriku waktu tiba-tiba Suwito mencengkeram serta memagut bibirku, sementara itu pak Bijakin yang masih menyusu pada puting kiri payudaraku, sekarang  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja lantaran dibiarkan oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang sedang dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuma dapat mengguman gak terang lantaran bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya ini belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, membikin mataku terbeliak, badanku mengartikulasikanng dan menyebutng.

Saya sudah tentu menjerit kenikmatan jika bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito semacam ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengesah panjang serta badanku tersentak sekian kali iringi orgasme istimewa yang menempa badanku.

Otot perutku melafalkanng hingga ibaratnya bakal kram, datangkan rasa nikmat antara merasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang semakin jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya rasakan cairan cintaku membanjir banyak sekali. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat serta pagutan itu tidak lepas walaupun saya menggeliat seperti apa saja. Serta semua cairan cintaku yang selalu meluluh itu dicucup dan diseruput Wawan sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengesah kurang kuat, pasrah.

Tidak ada yang dapat kulakukan kecuali menggelepar, meronta, mengerang terbendung. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekalipun tak menyurut, lantaran Wawan selalu mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sementara itu Suwito gak membebaskan bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijakin selalu semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART6

Sehabis sesaat disiksa seperti berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas dan cuma dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Dan rasa tidak punya daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas sewaktu Suwito membebaskan pagutannya, dan saya tetap harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, menambahkan semua kesan nikmat yang udah dari sejak barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mendesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang tengah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku lebih kebingungan dan gak tahu mesti melakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap cepat, sementara itu orgasmeku sekali-kali tak menyurut.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mengerang sewaktu tau-tau kurasakan suatu yang hangat di leherku.

Saya tidak akan rasakan kuluman pada puting kanan payudaraku, bermakna sudah tentu pak Berbudiin yang menggeser gempurannya pada leherku ini.

"Pak Berbudiin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian pada diriku ini.

Tetapi mereka mana ingin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya selalu menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Namun lidah yang nakal itu masih main dalam lubang vaginaku, menyerang dan mengeduk tanpa ada ampun. Daun telinga kiriku lagi dilumat secara halus, lalu jilatan serta ciuman di leherku ini… pula seluruhnya rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak dapat terima siksaan orgasme buat orgasme yang tetap menderaku sejak mulai badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama