CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4, Hasrat-Bispak11 "Eh kalian simak tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan lagi lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech dasarnya", gerutu Sherly saat kami ke arah parkir mobil.

"Saat iya Sher? Saya tidak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin hanya Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara merayu.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat geram biarpun sesungguhnya hatiku puas sekali dengar seluruh ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memanglah betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu pula kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja sama-sama untuk menghinaku habis habisan dari mulai kantin hingga ke parkir mobil. Tidaklah ada yang dapat kulakukan, saya telah tidak dapat membalasnya kalimat mereka serta pasrah saja dibarengi ke-2  pacarku ini, yang sampai hati membuatku terus tersenyum malu semacam ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly saat kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai pun Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung mengejekku seusai membalasnya panggilan Andy.

Sekarang saya cuma dapat turut menunduk malu. Lantaran Jenny dan Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu sampai cuma buat menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas kalaupun kamu sampai hilangkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4

Mukaku rasanya nyata-nyata panas. Entahlah, barangkali parasku udah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan jengkel bergabung puas dan malu, namun mereka berdua berlaku seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan sekejap dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan selintas, rupanya Andy  angkat tangannya pada Jenny serta Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengayalkan apa yang lebih kurang bisa terjadi dalam rumah Jenny seusai ini. Ditambah lagi Sherly ikut pula ke situ. Barangkali Sherly serta Jenny dapat membawa Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, serta perlahan-lahan nafsuku mulai naik memikirkan semuanya.

Namun saya sadar saya gak boleh mengayalkan beberapa hal yang dapat menghidupkan nafsuku saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya tidak pengin membuat malu diriku sendiri. Apalagi saya gak boleh kehilangan fokusku waktu ini. Saya tidak ingin Andy menduga saya tidak perhatian kepadanya bila nanti obrolanku gak menyambung sebab pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar waktu saya memandang Andy.

"Hai pula Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meskipun dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali tercenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya menanyakan pada Andy.

Andy tersenyum malu dan menggangguk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin ketahui apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli lihat kekhawatiran Andy. Meskipun tentunya saya berasa puas, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy pengin menuturkan suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruh perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap kami ini belum juga dengan status sepasang pujaan hati.

Walaupun demikian, besar keinginanku jika dalam kurun dekat kami berdua dapat sungguh-sungguh jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telephone kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saya tak sadar diri, dan saya hampir gak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut waktu yang kutunggu nanti semenjak saya berbicara dan mengetahui Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi cantikku bakal selekasnya tercapai.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu bersatu rasa suka yang benar-benar begitu.

"Bila gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berbicara perlahan, serta mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdegap dengan kuat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yaitu suatu janji yang menyenangkan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit di Andy sehabis kembali lagi kami tercenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pula pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pun take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap kuat.

Saya masuk ke mobilku selesai sama-sama melambai-lambaikan tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy dapat menghubungiku malam nanti, entahlah apa yang hendak kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang pasti ini hari saya suka sekali, dan saya telah tak sabar tunggu waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang bagus untukku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1 kali sewaktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak lama kemudian saya memandang Wawan yang memberikan pintu bagiku, serta saya jadi terlintas keusilanku barusan pagi. Saya mencegah napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit terperanjat memandang ada mobil kokoku dalam garasi. Serta saat saya lihat kokoku ada pada dalam mobilnya, yang kayaknya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang jelas menempatkan sakit hati padaku itu tidak bakal seberani itu buat menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Jadi saya turun dengan rileks, serta merapat menuju kokoku yang repot di mobilnya. Saya lihat Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa ada takut dapat diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya udah ada pada samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya ingin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan memberinya satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, nampaknya kokoku udah tuntas menempatkan CD lagu anyar itu dalam CD changer mobilnya.

"Terimakasih ya ko", kataku dengan puas serta menimang-nimang nimang CD itu, lalu memulai membaca lihat judul lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… mari makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sembari merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sebagai berikut.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah dan memburu kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4

Demikian jika saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sesuai ini. Setelah itu kami makan bersama sekalian sama sama ceritakan beberapa hal yang anyar kami alami.  Tentunya saya tak segila itu untuk bercerita semua rutinitas seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak diperlukan handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku saat kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membersihkan tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya menanti kokoku usai membasuh tangan, lalu kami sama-sama ke atas ketujuan kamarku sembari kadangkala sama-sama mengejek, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny sebagai bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang setelah itu semua kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terkenang tempo hari, saat Jenny serta Sherly tiba mengantarku dan memandang sepatu Cie Stefanny.

Tidak lama jantungku berdetak kuat. Tiba-tiba saya berasa takut mengayalkan apa reaksi kokoku bila dia menyaksikan Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada situasi telanjang bundar. Tetapi aku lekas kembali tenang sewaktu saya sadar bila tiada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC dan buka korden jendela. Sesudah kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, tuturnya ingin temani papi mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti umumnya.

Sekalian tutup pintu sesudah kokoku udah keluar kamarku, saya mulai pikir, memiliki arti saya sendirian sampai esok malam. Serta saya tahu saya tidak mungkin berhasil lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya gak mengancing diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pula memikir apa yang wajib kulakukan saat saya mesti makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya mesti mencegah lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Karenanya saya menggembok pintu kamarku, namun suatu ketukan di saat saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju kegemaranmu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdetak kuat, serta saya usaha merehatkan diriku dengan menyelisipkan mukaku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara halus, dan saya terus diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit semacam itu?", bertanya kokoku dengan bertanya-tanya.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut jika pintu yang anyar kukunci telah diketok sesuai itu?", saya tidak setuju dan mendangak melihat kokoku, serta saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech jika begitu", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan tindakan halus kokoku ini. Saya kembali menyelinapkan mukaku ke dada kokoku, dan saya merasakan aman ada pada dekapan kokoku.

Sebetulnya saya gak pengin membebaskan kokoku pergi, saya mau nikmati merasa aman ini. Tetapi saya takut kokoku malahan syak wasangka dengan sikapku.

Karenanya dengan berat hati saya melepas dekapanku pada kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, sudah pasti gak lupa saya berterimakasih kepadanya.

Sesudah kokoku keluar kamar, saya kembali mengancing pintu kamarku agar saat kokoku udah pergi, saya udah aman. Minimal ini siang saya bebas dari problem pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito yang tentu tidak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang diberi kokoku ini pastinya dapat melindungiku dari rasa lapar sewaktu kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk menghindar hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4

Saat ini saya ingin tidur siang barang sekejap, agar malam nanti saya tidak letih atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Dan tentunya saya tidak ingin lekas tidur demikian saja, saya ingin tubuhku bersih maka dari itu saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap buat lekas mandi. Sekalian menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku buat mempersiapkan air hangat di shower dengan memutar handel keran menuju yang umumnya.

Sehabis saya berasa air yang memancar dari shower ini gak sangat dingin, dengan rileks saya melepaskan pakaian serta rok seragam sekolahku,  bra serta celana dalamku, lalu seluruhnya kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya mengamankan pintu kamar mandiku dan saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sesudah semuanya badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri waktu saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Sekian kali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari mulanya yang tak berencana itu sekarang saya sendiri yang malahan menyengaja sentuh dan merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengandaikan Andy lagi mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku waktu ini.

"Mmmh…", saya kembali mengerang dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan bersamaan nafsuku yang semakin menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan dan penekanan yang kulakukan pada bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengayalkan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra, pula tengah meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut sebagai berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nafsuku sudah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku memikat lubang vaginaku sendiri membuatku mengayalkan Andy meniduriku dengan penuh cinta di kamar mandiku waktu ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengerang, mendesah, serta mengulet perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri dan saya selalu memikirkan Andy yang lakukan semuanya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku tambah tidak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap detakan yang mengakibatkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku mulai beralih jadi dengusan, dan selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, tidak kuat kembali terima semua kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah-engah, saya memandang ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya meratap perlahan meredam malu memahami kalaupun saya barusan bermasturbasi sekalian mengandaikan Andy, serta saya usaha mendesak gairah birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, dan orgasmeku sudah berhenti. Rambutku jadi basah semua, dan saya memastikan untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku baru saja sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta sekarang saya telah berasa nyaman dengan badanku.

Sesudah itu saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya anyar keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit saat saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku tadi tirainya tidak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA JELITA PART4

"Kalian ini telah hilang ingatan ya!", saya 1/2 menyentak di Wawan dan Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sebetulnya bukan tak ingat bila badanku ini udah berkali kali dicicip serta dijarah habis oleh mereka. Tentu bertelanjang badan di depan mereka telah bukan hal yang mengagumkan, apa lagi waktu ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun tidak tahu mengapa, sekarang saya terasa kecewa diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan dan Suwito bersikap gak dengar kata kataku, serta mereka berdua menempatkan tangan mereka di dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan ingin saya mengulang-ulang kata kataku, sampai saya kian dongkol. Lihat sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah tentu pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar semacam ini padaku.

Saya ambil langkah ke jendela dan akan tutup tirai jendela kamarku ini, saat tau-tau tersirat sebuah buah pikiran yang membuatku pengin ketawa.

Memandang mereka terus melihatiku begitu, saya bukanlah menutupkan gordin jendela kamarku, namun saya justru melapangkan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama